Sabtu, 08 Juni 2013

Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

 

 

 

Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan ketentuan waktu :
  • Kunjungan nifas pertama pada masa 6 jam sampai dengan 3 hari setelah persalinan.
  • Kunjungan nifas ke dua dalam waktu 2 minggu setelah persalinan (8 – 14 hari).
  • Kunjungan nifas ke tiga dalam waktu 6 minggu setelah persalinan (36 – 42 hari).
Pelayanan yang diberikan adalah :
1.    Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu.
2.    Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus).
3.    Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya.
4.    Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan.
5.    Pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali , pertama segera setelah melahirkan, kedua diberikan setelah 24 jam pemberian kapsul Vitamin A pertama.
6.    Pelayanan KB pasca salin
Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas adalah : dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat.

Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Normal dan Komplikasi 

Nifas normal
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira – kira 6 minggu (Prawirohardjo, 2006 : 122)
            Tujuan asuhan keperawatan masa nifas adalah :
-       Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologik.
-       Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
-       Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat.
-       Memberikan pelayanan keluarga berencana.

Pembagian Masa Post Partum (Nifas)
Menurut referensi dari Prawirohardjo (2009:238), pembagian nifas di bagi 3 bagian, yaitu :
1. Puerperium Dini
  • Yaitu kepulihan dimana ibu di perbolehkan berdiri dan berjalan. Dalam agama Islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
2. Puerperium Intermedial
  • Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
3. Remote Puerperium            
  • Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu, bulan atau tahunan.
Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Selama Post Partum (Nifas)
1. Uterus
  • Involusi uterus melibatkan peng-reorganisasian dan pengguguran decidua atau endometrium serta pengelupasan situs placenta sebagaimana diperlihatkan (Varney, 2004:252).
  • Segera setelah kelahiran bayi, placenta dan membran, beratnya adalah kira-kira 1100 gram dengan panjang kira-kira 15 cm, lebar 12 cm, serta 8 sampai 10 cm tebalnya. Ukuran itu adalah kira-kira dua atau tiga kali ukuran uterus non hamil, multipara. 
  • Uterus berkurang beratnya sampai menjadi kira-kira 500 gram pada akhir minggu pertama post partum, 300 gram sampai 350 gram pada akhir minggu kedua, 100 gram pada akhir minggu keenam, dan mencapai berat biasa non hamil 70 gram pada akhir minggu kedelapan post partum. 
  • Segera setelah kelahiran, bagian puncak dari fundus akan berada kira-kira dua pertiga sampai tiga perempat tingginya diantara shympisis pubis dan umbilicus. 
  • Fundus ini kemudian akan naik ketingkat umbilicus dalam tempo beberapa jam. Ia akan tetap berada pada kira-kira setinggi (atau satu jari lebarnya di bawah) umbilicus selama satu, dua hari dan kemudian secara berangsur-angsur turun ke pinggul, kemudian menjadi tidak dapat dipalpasi lagi bila di atas symhisis pubis setelah hari ke sepuluh (Varney, 2004:252).
2. Involusi tempat plasenta
  • Ekstrusi lengkap tempat plasenta perlu waktu sampai 6 minggu. 
  • Proses ini mempunyai kepentingan klinik yang amat besar, karena kalau proses ini terganggu, mungkin terjadi pendarahan nifas yang lama. Segera setelah kelahiran, tempat plasenta kira-kira berukuran sebesar telapak tangan, tetapi dengan cepat ukurannya mengecil. Pada akhir minggu kedua, diameternya 3 sampai 4 cm. 
  • Segera setelah berakhirnya persalinan, tempat plasenta normalnya terdiri dari banyak pembuluh darah yang mengalami trombosis yang selanjutnya mengalami organisasi trombus secara khusus.
3. Pembuluh darah uterus
  • Di dalam uterus sebagian besar pembuluh darah mengalami obliterasi dengan perubahan hialain, dan pembuluh yang lebih kecil tumbuh ditempat mereka. 
  • Reasorbsi residu yang mengalami hialinisasi diselesaikan dengan proses yang serupa dengan yang di temukan di ovarium setelah ovulasi dan pembentukan korpus luteum. Tetapi sisa-sisa kecil tetap ada selama bertahun-tahun, yang dibawah mikroskop memberikan cara untuk membedakan antara uterus wanita multipara dan nullipara.
4. Lochia
  • Lochia adalah nama yang diberikan pada pengeluaran dari uterus yang terlepas melalui vagina selama masa nifas (Varney, 2004:253).
  • Pengeluaran Lochia dapat dibagi berdasarkan jumlah dan warnanya sebagai berikut :
1. Lokia lubra (merah) Seminggu pertama masa nifas darah yang keluar biasanya berupa darah segar berwarna merah bersamaan dengan jaringan sisa-sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo (rambut bayi), dan mekonium (kotoran bayi saat dalam kandungan). Lokia lubra mengandung banyak kuman.
2. Lokia sanguelenta Satu sampai dua minggu berikutnya darah yang keluar berwarna merah dan berlendir yang disebut lokia sanguelenta.
3. Lokia serosa Dua minggu berikutnya, cairan yang keluar berwarna kekuningan. Kandungannya sekarang berupa jaringan serosa atau sisa-sisa pengaruh hormon dan lainnya.
4. Lokia alba Selanjutnya cairan yang keluar sudah berwarna putih biasa dan bening. Ini normal dan tandanya sudah memasuki tahap pemulihan. Keempat tahapan tersebut memakan waktu berkisar 6 minggu. Kecuali bila terjadi infeksi.
5. Vagina dan Perineum
6. Payudara
7. Perubahan Sistem Ginjal

    Screening Payudara

    SCREENING PAYUDARA

    • Screening / penjaringan dini payudara adalah pemeriksaan yang di lakukan pada sekelompok individu khususnya wanita yang bertujuan mengetahui kelainan yang timbul secara dini pada payudara.
    • Kanker payudara yang di temukan dalam stadium dini mempunyai prognosis yang baik sehingga penemuan lessi dini merupakan tujuan utama.

    Jenis jenis pada payudara

    • SARARI
    • SARARIS
    • MAMMOGRAFI
    • ULTROSONOGRAFI ( USG )
    • PEMERIKSAAN SITOLOGI
    • COMPUTERIZED TOMOGRAFI ( CT )

    Pemeriksan IVA

    PEMERIKSAAN IVA UNTUK DETEKSI DINI KANKER SERVIKS



    Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, penyakit kanker serviks merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker serviks. Jadi, jangan lagi memandang ancaman penyakit ini dengan sebelah mata.
    Apa itu kanker serviks?
    Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim yang disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Berawal dari leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh.
    Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?
    Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan kira-kira sebanyak 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Seringkali baru diketahui hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.
    Di Kabupaten Kebumen, penderita kanker serviks semakin tahun semakin meningkat. Pada tahun 2009 penderita kanker serviks di Kabupaten Kebumen sebanyak 36 kasus dan pada tahun 2010 sebanyak 74 kasus.

    Bagaimana gejala dari kanker serviks ?
    Pada awal stadium kanker hampir tidak ada gejala, kecurigaan timbul bila ada keluhan keputihan atau mengalami perdarahan setelah berhubungan seksual.
    Gejala lanjut dari kanker serviks ini adalah;
    1. Perdarahan di luar masa haid
    2. Jumlah darah haid tidak normal
    3. Perdarahan pada masa menopause ( setelah berhenti haid )
    4. Keputihan yang bercampur darah atau nanah
    Siapa yang berisiko terkena  kanker serviks;
    1. Menikah usia muda
    2. Melakukan hubungan seks di usia muda
    3. Berganti – ganti pasangan seks
    4. Melahirkan banyak anak
    5. Pasangan ( suami ) yang tidak disunat / di khitan
    6. Kurang menjaga kebersihan alat kelamin
    7. Mempunyai riwayat penyakit kelamin kronis
    8. Sering mengalami keputihan
    Apakah Kanker Serviks bisa disembuhkan?
    SEMAKIN DINI KANKER DITEMUKAN KESEMPATAN UNTUK SEMBUH SEMAKIN BESAR

    Bagaimana cara deteksi dini kanker serviks?
    Deteksi dini kanker dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan metode pap smear namun biayanya mahal, lalu pilihan kedua adalah dengan metode IVA , biayanya lebih murah.
    Bagaimana metode IVA dilakukan?
    Pemeriksaan IVA (Ispeksi Visual dengan Asam Asetat) dilakukan dengan cara mengoleskan asam cuka 3 % sampai dengan 5 % . Bila terlihat warna putih berarti ada keganasan sel dan bisa berubah menjadi kanker. Pemeriksaan IVA hanya sebentar dan tidak sakit. Dapat dilakukan di praktek bidan atau puskesmas oleh dokter.
    Pengobatan kanker yang memerlukan biaya besar, proses terapi yang tidak mudah, menimbulkan dampak psikologis bagi penderita dan mempengaruhi terhadap seluruh anggota  keluarga. Oleh karena itu sebaiknya sebagai seorang perempuan yang memperhatikan kesehatan diri dan mencintai keluarga berkeinginan untuk melakukan deteksi dini kanker serviks.
    Siapakah yang harus diperiksa kanker serviks?
    Perempuan yang sudah menikah dan berumur 30 tahun  – 50 tahun. Pemeriksaan di ulang secara berkala setiap satu tahun.
    Bagaimana persiapan pemeriksaan IVA?
    Pemeriksaan IVA sebaiknya dilakukan ketika tidak sedang haid, atas sepengetahuan dan dukungan suami.
    Dimanakah tempat pelayanan kesehatan dasar yang melayani pemeriksaan IVA di Kabupaten Kebumen?
    Ada 18 puskesmas yang melayani pemeriksaan IVA di Kabupaten Kebumen, yaitu:
    1. Puskesmas Karanganyar
    2. Puskesmas Kuwarasan
    3. Puskesmas Kebumen I
    4. Puskesmas Alian
    5. Puskesmas Kutowinangun
    6. Puskesmas Prembun
    7. Puskesmas Ambal I
    8. Puskesmas Sadang
    9. Puskesmas Buluspesantren I
    10. Puskesmas Rowokele
    11. Puskesmas Gombong II
    12. Puskesmas Sruweng
    13. Puskesmas Puring
    14. Puskesmas Buayan
    15. Puskesmas Adimulyo
    16. Puskesmas Petanahan
    17. Puskesmas Klirong I
    18. Puskesmas Bonorowo

    Pencegahan Kanker Leher Rahim


    Cara Mencegah Kanker Serviks


    Cara Mencegah Kanker Serviks - Kanker leher janin atau yang lebih dikenal dengan kanker serviks adalah  tumor ganas yang tumbuh dan berkembang dalam leher rahim wanita. Jenis kanker ini sangatlah berbahaya bagi seorang wanita karena selain dapat mengakibatkan kemandulan, kanker ini juga sangat mematikan. Wanita juga sangat rentan dengan penyakit ini. Untuk itu sangat perlu kiranya bagai wanita untuk  mengetahui cara pencegahan untuk dapat melakukan pencegahan sejak ini.

    Untuk itu BLog PIB,  akan membagikan informasi cara pencegahan kanker serviks yang kami rilis dari pernyataan seorang ahli onkologi , Dr Toto Imam Sp.OG (k) Onk. Berikut Cara pencegahan yang disampaikannya pada acara Talk Show Kesehatan yang diselenggarakan oleh Wanita TNI.

    Penyebab Kanker Serviks :
    • Kanker Serviks terjadi karena kuman yakni Human Papiloma Virus (HPV)
    • Sel karsinoma
    • Menikah atau melakukan hubungan seksual pada usia muda
    • Sering berganti-ganti pasangan seksual dan berhubungan seksual dengan pria yang sering berganti-ganti pasangan seksual
    • Tidak merawat kebersihan alat kelamin
    • Riwayat infeksi berulang di daerah kelamin atau radang panggul
    • Wanita yang sering melahirkan
    • Wanita perokok memiliki risiko dua kali lebih besar dibandingkan wanita bukan perokok
    Gejela Kanker Serviks :
    • Keputihan atau cairan encer berbau.
    • Pendarahan di luar siklus haid
    • Perdarahan sesudah menopause
    • Sering Nyeri di daerah panggul
    Cara mengetahui seseorang Terkena Kanker Serviks :

    Untuk mendeteksi atau mengetahui sejak dini kanker servik kita dapat melakukan dengan Papsmear. Papsmear adaah pemeriksaan leher rahim dengan alat yang dinamakan speculum. Hal ini dilakukan oleh ahli kandungan ataupun bidan. Fungsi pemeriksaan ini untuk mengetahui adanya HPV ataupun sel karsinoma penyebab Kanker serviks tersebut.

    Pemeriksaan ini dapat dilakukan kapan saja, kecuali saat sedang haid. Papsmear juga sebaiknya dilakukan setiap 1 tahun sekali oleh setiap wanita yang sudah melakukan hubungan seksual.Papsmear dianjurkan dilakukan secara rutin agar Kanker Leher Rahim lebih cepat ditemukan dan lebih besar kemungkinan sembuh.

    Cara mencegah Kanker serviks :

    Untuk pencegahan terjadinya kanker serviks dapat dilakukan dengan :
    • Vaksinasi setiap satu tahun sekali
    • Menganjurkan suami menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual.
    Demikianlah Informasi tentang cara mencegah Kanker Serviks semoga bermanfaat dab menambah pengetahuan anda. Lebih baik mencegah daripada mengobati.
     
    SUMBER :  http://pemudaindonesiabaru.blogspot.com/2012/04/cara-mencegah-kanker-serviks-kanker.html

     

     

    Metode Amenorea Laktasi ( MAL )


    Metode Amenorea Laktasi (MAL) atau Lactational Amenorrhea Method (LAM) adalah metode kontrasepsi sementara yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya. Metode Amenorea Laktasi (MAL) atau Lactational Amenorrhea Method (LAM) dapat dikatakan sebagai metode keluarga berencana alamiah (KBA) atau natural family planning, apabila tidak dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
    Meskipun penelitian telah membuktikan bahwa menyusui dapat menekan kesuburan, namun banyak wanita yang hamil lagi ketika menyusui. Oleh karena itu, selain menggunakan Metode Amenorea Laktasi juga harus menggunakan metode kontrasepsi lain seperti metode barier (diafragma, kondom, spermisida), kontrasepsi hormonal (suntik, pil menyusui, AKBK) maupun IUD.
    Metode Amenorea Laktasi (MAL) dapat dipakai sebagai alat kontrasepsi, apabila:
    1. Menyusui secara penuh (full breast feeding), lebih efektif bila diberikan minimal 8 kali sehari.
    2. Belum mendapat haid.
    3. Umur bayi kurang dari 6 bulan.
    Cara Kerja
    Cara kerja dari Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah menunda atau menekan terjadinya ovulasi. Pada saat laktasi/menyusui, hormon yang berperan adalah prolaktin dan oksitosin. Semakin sering menyusui, maka kadar prolaktin meningkat dan hormon gonadotrophin melepaskan hormon penghambat (inhibitor). Hormon penghambat akan mengurangi kadar estrogen, sehingga tidak terjadi ovulasi.
    Efektifitas
    Efektifitas MAL sangat tinggi sekitar 98 persen apabila digunakan secara benar dan memenuhi persyaratan sebagai berikut: digunakan selama enam bulan pertama setelah melahirkan, belum mendapat haid pasca melahirkan dan menyusui secara eksklusif (tanpa memberikan makanan atau minuman tambahan). Efektifitas dari metode ini juga sangat tergantung pada frekuensi dan intensitas menyusui.
    Manfaat
    Metode Amenorea Laktasi (MAL) memberikan manfaat kontrasepsi maupun non kontrasepsi.
    Manfaat Kontrasepsi
    Manfaat kontrasepsi dari MAL antara lain:
    1. Efektifitas tinggi (98 persen) apabila digunakan selama enam bulan pertama setelah melahirkan, belum mendapat haid dan menyusui eksklusif.
    2. Dapat segera dimulai setelah melahirkan.
    3. Tidak memerlukan prosedur khusus, alat maupun obat.
    4. Tidak memerlukan pengawasan medis.
    5. Tidak mengganggu senggama.
    6. Mudah digunakan.
    7. Tidak perlu biaya.
    8. Tidak menimbulkan efek samping sistemik.
    9. Tidak bertentangan dengan budaya maupun agama.
    Manfaat Non Kontrasepsi
    Manfaat non kontrasepsi dari MAL antara lain:
    Untuk bayi
    1. Mendapatkan kekebalan pasif.
    2. Peningkatan gizi.
    3. Mengurangi resiko penyakit menular.
    4. Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi air, susu formula atau alat minum yang dipakai.
    Untuk ibu
    1. Mengurangi perdarahan post partum/setelah melahirkan.
    2. Membantu proses involusi uteri (uterus kembali normal).
    3. Mengurangi resiko anemia.
    4. Meningkatkan hubungan psikologi antara ibu dan bayi.
    Keterbatasan
    Metode Amenorea Laktasi (MAL) mempunyai keterbatasan antara lain:
    1. Memerlukan persiapan dimulai sejak kehamilan.
    2. Metode ini hanya efektif digunakan selama 6 bulan setelah melahirkan, belum mendapat haid dan menyusui secara eksklusif.
    3. Tidak melindungi dari penyakit menular seksual termasuk Hepatitis B ataupun HIV/AIDS.
    4. Tidak menjadi pilihan bagi wanita yang tidak menyusui.
    5. Kesulitan dalam mempertahankan pola menyusui secara eksklusif.
    Yang Dapat Menggunakan MAL
    Metode Amenorea Laktasi (MAL) dapat digunakan oleh wanita yang ingin menghindari kehamilan dan memenuhi kriteria sebagai berikut:
    1. Wanita yang menyusui secara eksklusif.
    2. Ibu pasca melahirkan dan bayinya berumur kurang dari 6 bulan.
    3. Wanita yang belum mendapatkan haid pasca melahirkan.
    Wanita yang menggunakan Metode Amenorea Laktasi (MAL), harus menyusui dan memperhatikan hal-hal di bawah ini:
    1. Dilakukan segera setelah melahirkan.
    2. Frekuensi menyusui sering dan tanpa jadwal.
    3. Pemberian ASI tanpa botol atau dot.
    4. Tidak mengkonsumsi suplemen.
    5. Pemberian ASI tetap dilakukan baik ketika ibu dan atau bayi sedang sakit.
    Yang Tidak Dapat Menggunakan MAL
    Metode Amenorea Laktasi (MAL) tidak dapat digunakan oleh:
    1. Wanita pasca melahirkan yang sudah mendapat haid.
    2. Wanita yang tidak menyusui secara eksklusif.
    3. Wanita yang bekerja dan terpisah dari bayinya lebih dari 6 jam.
    4. Wanita yang harus menggunakan metode kontrasepsi tambahan.
    5. Wanita yang menggunakan obat yang mengubah suasana hati.
    6. Wanita yang menggunakan obat-obatan jenis ergotamine, anti metabolisme, cyclosporine, bromocriptine, obat radioaktif, lithium atau anti koagulan.
    7. Bayi sudah berumur lebih dari 6 bulan.
    8. Bayi yang mempunyai gangguan metabolisme.
    Metode Amenorea Laktasi (MAL) tidak direkomendasikan pada kondisi ibu yang mempunyai HIV/AIDS positif dan TBC aktif. Namun demikian, MAL boleh digunakan dengan pertimbangan penilaian klinis medis, tingkat keparahan kondisi ibu, ketersediaan dan penerimaan metode kontrasepsi lain.
    Keadaan yang Memerlukan Perhatian
    Di bawah ini merupakan keadaan yang memerlukan perhatian dalam penggunaan Metode Amenorea Laktasi (MAL).
    Keadaan Anjuran
    Ketika mulai pemberian makanan pendamping secara teratur.Membantu klien memilih metode kontrasepsi lain dan tetap mendukung pemberian ASI.
    Ketika sudah mengalami haid.Membantu klien memilih metode kontrasepsi lain dan tetap mendukung pemberian ASI.
    Bayi menyusu kurang dari 8 kali sehari.Membantu klien memilih metode kontrasepsi lain dan tetap mendukung pemberian ASI.
    Bayi berumur 6 bulan atau lebih.Membantu klien memilih metode kontrasepsi lain dan tetap mendukung pemberian ASI.
    Hal yang Harus Disampaikan Kepada Klien
    Sebelum menggunakan Metode Amenorea Laktasi (MAL), klien terlebih dahulu diberikan konseling sebagai berikut:
    1. Bayi menyusu harus sesering mungkin (on demand).
    2. Waktu pengosongan payudara tidak lebih dari 4 jam.
    3. Bayi menyusu sampai sepuasnya (bayi akan melepas sendiri hisapannya).
    4. ASI juga diberikan pada malam hari untuk mempertahankan kecukupan ASI.
    5. ASI dapat disimpan dalam lemari pendingin.
    6. Waktu pemberian makanan padat sebagai pendamping ASI (diberikan pada bayi sudah berumur 6 bulan lebih).
    7. Metode MAL tidak akan efektif, apabila ibu sudah memberikan makanan atau minuman tambahan lain.
    8. Ibu yang sudah mendapatkan haid setelah melahirkan dianjurkan untuk menggunakan metode kontrasepsi lain.
    9. Apabila ibu tidak menyusui secara eksklusif atau berhenti menyusui maka perlu disarankan menggunakan metode kontrasepsi lain yang sesuai.
    Hal yang perlu diperhatikan oleh ibu dalam pemakaian Metode Amenorea Laktasi (MAL) agar aman dan berhasil adalah menyusui secara eksklusif selama 6 bulan. Untuk mendukung keberhasilan menyusui dan MAL maka beberapa hal penting yang perlu diketahui yaitu cara menyusui yang benar meliputi posisi, perlekatan dan menyusui secara efektif.
    Langkah-Langkah Penentuan Pemakaian KB MAL
    Di bawah ini merupakan langkah-langkah menentukan dalam menggunakan kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL).
     

    SUMBER : http://www.lusa.web.id/metode-amenorea-laktasi-mal-atau-lactational-amenorrhea-method-lam/

    Kontrasepsi Darurat ( KONDAR )

    KONTRASEPSI DARURAT (KONDAR)




    Seyogyanya setiap kehamilan merupakan kehamilan yang direncanakan. Kehamilan yang tidak direncanakan setelah
    melalui berbagai pertimbangan selanjutnya dapat menjadi kehamilan yang diterima atau kehamilan yang tidak
    dikehendaki. Pertimbangan tersebut antara lain meliputi aspek kesehatan, ekonomi, sosial dan agama.
    Dari aspek kesehatan dipertimbangkan kesehatan ibu secara keseluruhan, riwayat kehamilan dan persalinan terakhir,
    umur dan kesehatan anak terkecil. Dari aspek ekonomi dipertimbangkan antara lain penghasilan suami/istri, apakah
    masih bergantung kepada orang tua, ikatan dinas dan peraturan perusahaan tempat bekerja. Sedangkan dari aspek
    sosial dipertimbangkan masalah sekolah dan pekerjaan. Dari aspek agama dipertimbangkan tentang status pernikahan
    dan penerimaan kehamilan tersebut.
    Bila kehamilan tersebut, telah melalui pertimbangan pertimbangan tersebut diatas dapat diterima maka selanjutnya ia
    akan berjalan seperti kehamilan yang direncanakan. Namun bila kehamilan tersebut tidak diterima atau tidak
    dikehendaki maka selanjutnya akan timbul upaya melakukan abortus (pengguguran kandungan) baik secara aman
    maupun tidak aman ("unsafe"). Diperkirakan sekitar 2/3 dari kehamilan yang tidak dikehendaki berakhir dengan abortus.
    Sejalan dengan strategi "Making Pregnancy Safer (MPS)" harus dilakukan upaya pencegahan kehamilan yang tidak
    diinginkan. Semua kehamilan yang tidak diinginkan dapat dicegah seandainya pasangan menggunakan alat pelindung
    berupa kontrasepsi. salah satu yang akan diperkenalkan disini adalah Kontrasepsi Darurat (KONDAR).
    Yang dimaksud Kontrasepsi Darurat adalah kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan bila digunakan setelah
    hubungan seksual. Atau sering juga disebut "Kontrasepsi Pasca senggama" atau "Morning after pills" atau "Morning after
    treatment". Pada awalnya istilah "Kontrasepsi sekunder atau Kontrasepsi darurat" adalah untuk menepis anggapan
    bahwa obat tersebut harus segera dipakai/digunakan setelah melakukan hubungan seksual atau harus menunggu
    hingga keesokan harinya, dan bila tidak, berarti sudah terlambat sehingga pasangan tersebut tidak dapat berbuat apa
    apa lagi.
    Sebutan kontrasepsi darurat untuk menekankan bahwa jenis kontrasepsi ini digunakan pada keadaan dan masa yang
    tidak boleh ditunda, juga mengisyaratkan bahwa cara KB ini lebih baik daripada tidak memakai metode KB sama sekali.
    Tetapi sebenarnya cara ini tetap kurang efektif dibandingkan dengan cara KB lain yang sudah ada.
    Peran Kontrasepsi Darurat (KONDAR) dalam program kesehatan reproduksi
    Kita masih akan terus berhadapan dengan masalah kependudukan. Penerapan cara-cara kontrasepsi untuk
    mengatasinya, masih terus dikembangkan. Dan salah satunya yang perlu mendapat perhatian adalah peran Kontrasepsi
    Darurat (KONDAR).
    WHO memperkirakan bahwa setiap tahun 200.000 wanita meninggal akibat terminasi kehamilan yang tidak diinginkan
    akibat suatu praktek aborsi yang tidak aman "Unsafe abortion". Banyak dari mereka yang dapat diselamatkan apabila
    kondar lebih banyak diketahui dan disediakan untuk masyarakat. Metode KB pasca senggama yang digunakan sekarang
    ini, yang dinamakan Metode Yuzpe menggunakan teknologi yang telah dilakukan sejak 30 tahun lalu, sayangnya sangat
    sedikit pelayanan KB yang menerapkannya untuk keselamatan jiwa (Live saving) bagi wanita. Apabila program-program
    KB cukup serius dalam mencegah daripada mengakhiri kehamilan yang tidak diinginkan, mereka harus menerapkan
    metode kondar.
    Untuk pengenalan Kondar, hal-hal dibawah ini perlu dilakukan :
    Pertama, Masyarakat menyadari dan dapat menerima kenyataan bahwa hubungan seksual sering terjadi tanpa
    perlindungan dan akan terus terjadi kecuali ada perubahan sikap terhadap aktivitas tersebut.
    Kedua, Seharusnya ada akses yang terbuka pada kondar, dengan pemerintah atau swasta menjamin tersedianya klinikklinik
    dan praktek umum, serta Rumah Sakit. Akses harus tersedia dimana saja, selama 7 hari dalam seminggu.
    Siapapun yang menyelenggarakan pelayanan KB seharusnya menyelenggarakan pelayanan Kondar juga. Disamping itu
    juga dibutuhkan penerangan dan penyuluhan-penyuluhan.
    Ketiga, Semua pasangan yang menggunakan kontrasepsi, khususnya pada mereka yang menggunakan metode barrier
    misalnya Kondom, harus tahu mengenai Kondar
    Website Bagian Obgin FKUH
    http://med.unhas.ac.id/obgin Powered by Joomla! Generated: 9 June, 2013, 03:09
    Keempat, Apabila potensi selengkapnya dari Kondar ini dapat diwujudkan dan kemudian diterapkan dalam pelayanan
    KB, maka akan dibutuhkan peninjauan segera dilakukan pelatihan para dokter umum, dokter Rumah sakit dan bidan
    dalam praktek pelayanan kontrasepsi
    Kondar jelas dapat mencegah terjadinya kehamilan, dan apabila dapat tersedia serta mudah didapatkan, dengan
    penggunaan yang cukup meluas, akan dapat mencegah terjadinya atau menurunkan angka kematian yang tidak
    diinginkan secara bermakna.
    Manfaat Kondar
    1. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
    2. Mendukung hak perempuan untuk mengatur reproduksinya sendiri
    3. Mendukung kesehatan reproduksi perempuan :
    @ Memberi waktu pemulihan yang sempurna bagi organ reproduksi
    @ frekuensi kehamilan dapat diatur sesuai kondisii kesehatan fisik dan
    Psikososial
    @ Risiko aborsi dapat di hindarkan
    4. Bukan sebagai pil penggugur kandungan
    5. Cara kerja Kondar adalah “fisiologis”, sehingga tidak mempengarugi kesuburan dan siklus haid yang
    akan dating
    6. Efek samping ringan dan berlangsung singkat
    7. Tidak ada pengaruh buruk dikemidian hari pada organ system reproduksi dan organ tubuh lainnya.
    Indikasi Kondar
    Indikasi Kondar adalah untuk mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki akibat :
    1. Kesalahan dalam pemakaian kontrasepsi, seperti :
    -. Kondom bocor, lepas atau salah penggunaannya
    -. Diaphragma pecah atau robek atau dilepas terlalu cepat
    -. Kegagalan senggama terputus
    -. Salah hitung masa subur
    -. Alat kontrasepsi dalam rahim (Spiral/IUD) ekspulsi
    -. Lupa minum pil KB lebih dari 2 hari berturut-turut
    -. Terlambat lebih dari 1 minggu untuk suntik KB 1 bulanan
    -. Terlambat lebih dari 2 minggu untuk suntik KB 3 bulanan
    2. Wanita korban perkosaan kurang dari 72 jam
    3. Tidak menggunakan kontrasepsi, baik karena alasan medis maupun belum
    bersedia, tetapi ingin mencegah kehamilan
    4. Wanita yang tidak sedang memakai kontrasepsi apapun, karena tugas
    suaminya yang sering bepergian dalam jangka waktu lama
    Jenis Kontrasepsi darurat (Kondar)
    Ada 2 macam Kondar yaitu : Mekanik dan Medik
    1. Mekanik
    Satu-satunya Kondar mekanik adalah IUD yang mengandung tembaga (misalnya: CuT 380A). Jika dipasang dalam
    waktu "kurang dari 7 hari" setelah senggama, cara ini mampu mencegah kehamilan.dan selanjutnya dapat dipakai terus
    untuk mencegah kehamilan hingga 10 tahun lamanya, atau sesuai waktu yang dikehendakinya.
    Cara kerja :
    -. Mencegah fertilisasi (pertemuan sel sperma dan sel telur)
    -. Mencegah tertanamnya hasil pembuahan pada endometrium (selaput
    dinding rahim)
    Kegagalan : < 0,1%
    Kontra indikasi : -. Hamil atau diduga hamil
    -. Infeksi Menular Seksual (IMS)
    Website Bagian Obgin FKUH
    http://med.unhas.ac.id/obgin Powered by Joomla! Generated: 9 June, 2013, 03:09
    Cara pemberian : 1 kali pemasangan dalam waktu < 7 hari pasca senggama
    2. Medik
    Paling sedikit ada 5 cara pemberian Kondar yang telah diteliti secara luas. Masing-masing bersifat hormonal dan saat ini
    diterapkan secara oral. Sekalipun pemberian pervaginal dalam tahap penelitian, namun kepustakaan yang telah
    dipublikasikan masih terbatas pada pemberian per oral.
    Lima cara tersebut adalah : Pil KB Kombinasi (mis: Microgynon), Pil Progestin (mis : Postinor-2), Pil Estrogen (mis:
    Premarin), Mifepristone (mis : RU-486), Danazol (mis : Danocrine)
    Cara kerja :
    -. Merubah endometrium sehingga tidak memungkinkan implantasi hasil
    pembuahan
    -. Mencegah ovulasi / menunda ovulasi
    -. Mengganggu pergerakan saluran telur (tuba fallopi)
    Cara pemberian :
    -. Pil kombinasi : 2x4 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis pertama
    1x4 tablet diulang 1x4 tablet 12 jam kemudian setelah dosis
    Pertama).
    -. Pil Progestin : 2x1 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis pertama
    1 tablet, diulang 1 tablet kedua 12 jam sesudah tablet pertama)
    -. Pil Estrogen : 2x10 mg dalam waktu 3 hari pasca senggama selama 5 hari
    -. Mifepristone : 1x600 mg dalam waktu 3 hari pasca seenggama
    -. Pil Danazol : 2x4 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis pertama
    1x4 tablet diulang 1x4 tablet 12 jam kemudian setelah dosis
    Pertama).
    Efek samping yang mungkin muncul : Mual, muntah, perdarahan bercak, nyeri payudara
    ANDA PERLU TAHU PIL &ldquo;KONDAR&rdquo; SEBELUM
    TERLAMBAT
    Apakah anda mengalami :
    Kondom lepas atau robek sewaktu dipakai?
    Lupa minum pil KB lebih dari 2 hari berturut-turut?
    Tidak memakai alat kontrasepsi?
    Apakah anda pernah mengalami keadaan darurat dan takut hamil ???
    ADA&hellip;..PIL Kontrasepsi Darurat (Pil Kondar)
    Apa itu pil Kontrasepsi Darurat (Pil KonDar) ???
    Pil kondar adalah pil kontrasepsi dengan dosis tinggi yang
    harus diminum sesegera mungkin dalam waktu paling lambat 3
    hari setelah berhubungan seks tanpa terlindungi oleh alat KB.
    Siapa yang butuh pil Kondar ???
    Mereka yang berhubungan seks tetapi tidak ingin hamil karena :
    1. Lupa minum pil KB lebih dari 2 hari bertuirut-turut
    2. Lupa atau terlambat suntik ulang lebih dari 1 minggu
    3. Kondom yang bocor atau lepas
    4. Wanita yang tidak pakai KB karena suaminya sering bepergian dalam waktu yang lama
    5. Lupa menggunakan alat kontrasepsi
    6. Korban perkosaan (kurang dari 3 hari)
    Website Bagian Obgin FKUH
    http://med.unhas.ac.id/obgin Powered by Joomla! Generated: 9 June, 2013, 03:09
    Jangan terlambat !!!
    Bila tidak ingin hamil, segera minum pil Kondar dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari setelah berhubungan seks yang
    tidak terlindungi.
    Bagaimana cara pemakaian pil Kondar ???
    - Pil Kondar (nama dagang Postinor-2), terdiri dari 2 buah pil
    - Minum 1 pil pertama sesegera mungkin dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari setelah berhubungan seks tanpa
    kontrasepsi. Pil kedua diminum 12 jam setelah minum pil pertama
    - Jika muntah dalam waktu 2 jam setelah minum pil pertama, segera minum pil yang kedua
    - Bila ada hal yang tidak jelas tentang pil kondar, segera hubungi dokter anda
    Apakah pil Kondar aman dan ampuh ???
    Pil Kondar aman digunakan oleh semua wanita usia subur. Dan efektif bila dipakai sesuai petunjuk.
    Pil Kondar tidak bermanfaat bila diminum setelah terlambat haid
    Pil Kondar tidak dapat mennggugurkan kehamilan
    Jika setelah minum pil Kondar ternyata anda hamil. Maka kehamilan akan tetap normal.
    Bolehkah minum pil Kondar setiap saat setelah berhubungan seks tanpa kontrasepsi ???
    Tidak, Pil kondar hanya dipakai untuk situasi darurat.
    Sesuai namanya, Pil Kondar tidak untuk dipakai berulang-ulang sebagai cara KB rutin.
    Apakah ada efek samping pil Kondar ???
    Efek samping yang mungkin timbul adalah rasa mual, sakit kepala, pusing, muntah atau payudara tegang. Ini
    diakibatkan karena pil Kondar mengandung hormone dosis tinggi. Pada umumnya efek samping berlangsung tidak lebih
    dari 24 jam.
    Apakah pil Kondar dapat mencegah penyakit menular seksual dan HIV / AIDS ???
    Tidak. Gunakan kondom untuk mencegah penyakit menular seksual dan HIV / AIDS
    Dimana pil Kondar dapat diperoleh ???
    Dokter dan bidan praktek, juga tersedia dipelayanan KB, RS Bersalin, Rumah Sakit dan di Apotik.

    SUMBER : http://med.unhas.ac.id/obgin/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=91

    Penangan BBL

    ASKEB III PELAYANAN NIFAS 

     

     
     

    PELAYANAN NIFAS
    Pelayanan Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa krisis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Masa neonatus merupakan masa krisis dari kehidupan bayi, dua pertiga kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematiaan bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir.
    Bidan dapat memberikan asuhan kebidanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah, yang dapat dilakukan pada hari ketiga atau hari keenam, minggu kedua dan minggu keenam setelah persalinan, untuk membantu ibu dalam proses pemulihan ibu dan memperhatikan kondisi bayi terutama penanganan tali pusat atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan mengenai masalah kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir, pemberian ASI, imunisasi dan KB. Dengan pemantauan melekat dan asuhan pada ibu dan bayi pada masa nifas dapat mencegah beberapa kematian ibu.
    Tujuan
    1.             Untuk mengetahui asuhan pada ibu nifas dirumah
    2.             Untuk mengetahui kunjungan pada ibu nifas dirumah
    3.             Untuk mengetahui penyuluhan pada masa nifas

    KUNJUNGAN RUMAH
         Jadwal Kunjungan Rumah
                  Kunjungan rumah postpartum dilakukan sebagai suatu tindakan untuk pemeriksaan postpartum lanjutan. Apa pun sumbernya, kunjungan rumah direncanakan untuk bekerjasama dengan keluarga dan dijadwalkan berdasarkan kebutuhan. Pada program yang terdahulu, kunjungan bisa dilakukan sejak 24 jam setelah pulang. Jarang sekali suatu kunjungan rumah ditunda sampai hari ke tiga setelah pulan kerumah. Kunjungan berikutnya direncanakan di sepanjang minggu pertama jika diperlukan.
    Semakin meningkatnya angka kematian ibu di Indonesia pada saat nifas (sekitar 60%) mencetuskan pembuatan program dan kebijakan teknis yang lebih baru mengenai jadwal kunjungan masa nifas. Paling sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas, dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru tahir dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi. Frekuensi kunjungan pada masa nifas adalah:
    A.                 Kunjungan I ( 6-8 jam setelah persalinan)
    Tujuan:
    ·      Mencegah perdarahan  masa nifas karena atonia uteri.
    ·      Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk jika perdarahan berlanjut.
    ·      Memberikan konseling pada ibu atau satah satu anggota keluarga, bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
    ·      Pemberian ASI awal.
    ·      Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.
    ·      Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah terjadi hipotermi.
    ·      Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil.


    B.                Kunjungan II ( 6 hari setelah persalinan)
    Tujuan:
    ·      Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi dengan baik, fundus di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal atau tidak ada bau.
    ·      Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau perdarahan abnormal.
    ·      Memastikan ibu cukup mendapatkan makanan, cairan dan istirahat.
    ·      Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.
    ·      Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
    C.                 Kunjungan III ( 2 minggu setelah persalinan)
                                        Tujuan: sama dengan kunjungan II yaitu :
    ·      Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi dengan baik, fundus di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal atau tidak ada bau.
    ·      Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau perdarahan abnormal.
    ·      Memastikan ibu cukup mendapatkan makanan, cairan dan istirahat.
    ·      Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda- tanda penyulit.
    ·      Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
    D.                 Kunjungan IV ( 6 minggu setelah persalinan)
    Tujuan:
    ·      Menanyakan pada ibu, penyulit yang ia atau bayi alami.
    ·      Memberikan konseling KB secara dini.
    Suatu kunjungan rumah akan mendapat lebih banyak kemajuan apabila direncanakan dan diorganisasi dengan baik. Bidan perlu meninjau kembali catatan kesehatan ibu, rencana pengajaran, dan catatan lain yang bisa digunakan sebagai dasar wawancara dan pemeriksaan serta pemberian perawatan lanjutan yang diberikan. Setelah kunjungan tersebut direncanakan, bidan harus mengumpulkan semua peralatan yang diperlukan, materi instruksi, dan keterangan yang dapat diberikan keluarga yang akan dikunjungi.
    Perencanaan Kunjungan Rumah
    Perencanaan kunjungan rumah dalam memberikan asuhan kebidanan pada perawatan postpartum di rumah, sebaiknya Bidan :
    a.    Merencanakan waktu kunjungan rumah.
    b.   Pastikan keluarga telah mengetahui rencana mengenai kunjungan rumah dan waktu kunjungan bidan ke rumah telah direncanakan.
    c.    Menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan.
    d.   Rencanakan tujuan yang ingin dicapai.
    e.    Menyusun alat dan perlengkapan yang akan digunakan.
    f.    Pikirkan cara yang dapat digunakan untuk menciptakan dan mengembangkan hubungan yang baik dengan keluarga.
    g.   Melakukan tindakan yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan dalam memberikan asuhan kepada klien.
    h.   Buatlah pendokumentasian mengenai hasil kunjungan.
    i.     Sediakan sarana telepon untuk tindak lanjut asuhan pada klien.
    j.     Keamanan harus dipikirkan oleh bidan pada saat melakukan kunjungan rumah tanpa menghiraukan dimana bidan berinteraksi dengan klien.
    Keuntungan dan Keterbatasan Kunjungan Rumah Masa Nifas
    Kunjungan rumah masa nifas memiliki keuntungan yang sangat jelas karena membuat bidan dapat melihat dan berinteraksi dengan anggota keluarga di dalam lingkungan yang alami dan aman. Bidan mampu mengkaji kecukupan sumber yang ada di rumah, demikian pula keamanan di rumah dan lingkungan sekitar. Kedua data tersebut bermanfaat untuk merencanakan pengajaran atau konseling kesehatan. Kunjungan rumah lebih mudah dilakukan untuk mengidentifikasi penyesuaian fisik dan psikologis yang rumit.
    Selain keuntungan, kunjungan rumah post partum juga memiliki keterbatasan yang sering dijumpai, yaitu sebagai berikut :
    1.   Besarnya biaya untuk mengunjungi pasien yang jaraknya jauh.
    2.   Terbatasnya jumlah bidan dalam memberi pelayanan kebidanan.
    3.   Kekhawatiran tentang keamanan  untuk mendatangi pasien di daerah tertentu.
    ASUHAN LANJUTAN MASA NIFAS DI RUMAH
                   Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
                                                    Setelah melahirkan plasenta, tubuh ibu biasanya mulai sembuh dari persalinan. Bayi mulai bernafas secara normal dan mulai mempertahankan dirinya agar tetap hangat.
                                                    Bidan sebaiknya tetap tinggal selama beberapa jam setelah melahirkan untuk memastikan ibu dan bayinya sehat, dan membantu keluarga baru ini makan dan beristirahat.
    Di hari-hari pertama dan minggu-minggu pertama setelah melahirkan, tubuh ibu akan mulai sembuh. Rahimnya akan mengecil lagi dan berhenti berdarah. ASI akan keluar dari payudaranya. Bayi akan belajar menyusu secara normal dan mulai mendapat pertambahan berat badan. Pada saat itu, ibu dan bayi masih memerlukan perawatan bidan.
    Berikut ini akan dijelaskan mengenai hal-hal yang dilakukan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas :
    1.          Memeriksa Tanda-tanda Vital Ibu
                            Periksalah suhu tubuh, denyut nadi, dan tekanan darah ibu secara teratur minimal sekali dalam satu jam jika ibu memiliki masalah kesehatan.
    2.             Membersihkan Alat Kelamin, Perut, dan Kaki Ibu
                        Bantulah ibu membersihkan diri setelah melahirkan. Gantilah alas tidur yang udah kotor dan bersihkan darah dari tubuhnya. Cucilah  dengan lembut, gunakan air bersih dan kain steril.
                        Cucilah alat kelamin dari atas ke bawah menjahui vagina. Berhati-hatilah untuk tidak membawa apapun naik ke atas dari anus menuju vagina, karena bahkan sepotong kecil feses yang kasat mata bisa menyebabkan infeksi serius.
    3.             Mencegah Perdarahan Hebat
    Setelah melahirkan, normal bagi wanita untuk mengalami perdarahan yang sama banyaknya ketika dia mengalami perdarahan bulanan. Darah yang keluar mestinya juga harus tampak seperti darah menstruasi yang berwarna tua dan gelap, atau agak merah muda. Darah merembes kecil-keci saat rahim berkontraksi, atau ketika batuk, bergerak, atau berdiri.
    Perdarahan yang terlalu banyak sangat membahayakan. Untuk memeriksa muncul tidaknya perdarahan hebat beberapa jam setelah melahirkan, coba lakukan hal-hal berikut ini :
    ·           Rasakan rahim untuk melihat apakah dia berkontraksi. Periksalah segera setelah plasentanya lahir. Kemudian periksalah setelah 5 atau 10 menit selama 1 jam. Untuk 1 atau 2 jam berikutnya, periksalah setiap 15-30 menit. Jika rahimnya terasa keras, maka dia berkontraksi sebagaimana mestinya.
    ·           Periksa popok ibu untuk melihat seberapa sering mengeluarkan darah, jika mencapai 500 ml (sekitar 2 cangkir) berarti perdarahannya terlalu berlebihan.
    ·           Periksa denyut nadi ibu dan tekanan darahnya setiap jam. Perhatikan adanya tanda-tanda syok.
    4.      Memeriksa Alat Kelamin Ibu dan Masalah-masalah lainnya
          Kenakan sarung tangan untuk memeriksa dengan lembut robek atau tidaknya alat kelamin ibu. Selain itu, perlu diperiksa juga apakah serviksnya sudah menutup (turun menuju bukaan vagina).
    a.         Jika Ibu Memiliki Robekan
       Mintalah ibu untuk beristirahat di tempat tidur selama 2 minggu dengan kaki disejajarkan bersamaan sepanjang waktu. Ibu boleh menggerakkan kakinya secara teratur. Untuk sementara tidak diperbolehkan bekerja keras dan disarankan agar memakan makanan yang bergizi.
    b.         Jika Ibu Memiliki Hematoma atau Rasa Sakit di Vagina
       Terkadang rahim merapat dan mengeras, sehingga tidak terlihat adanya perdarahan hebat, namun ibu masih merasakan pusing-pusing dan lemah. Jika hal ini yang terjadi bisa jadi dia mengalami perdarahan di bawah kulit dalam vaginanya yang disebut hematoma. Kulit di wilayah ini sering kali membengkak berwarna gelap, lembut, dan lunak.
       Meskipun hematoma menyakitkan, biasanya dia tidak serius, kecuali lukanya sangat besar. Jika hematoma terus bertumbuh, tekanlah daerah itu dengan kain steril selama 30 menit atau sampai dia berhenti tumbuh. Jika ibu memiliki tanda-tanda syok, segera minta bantuan medis agar luka bisa terbuka dan darah yang terjebak di dalamnya bisa keluar.
    c.         Jika Serviks Bisa Dibuka dari Bukaan Vagina
       Jika bisa terlihat serviks dibukaan vagina setelah melahirkan, kemungkinan besar rahimnya turun ke vagina. Masalah ini tidak begitu berbahaya, karena serviks biasanya akan masuk ke tempatnya semuladalam beberapa hari. Anda mungkin bisa mendorong rahim dengan tangan bersarung. Bantulah ibu menaikkan bokongnya agar lebih tinggi dari kepala.
    d.        Bantu Ibu Buang Air
       Hendaknya buang air kecil dapat dilakukan sendiri secepatnya. Kadang-kadang wanita mengalami sulit buang air kecil, karena sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi muskulus spingter ani selama persalinan. Bila kandungan kemih penuh dan wanita sulit BAK sebaiknya dilakukan katerisasi.
       Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila masih sulit buang air besar dan terjadi obstipasi, apalagi feses keras dapat diberikan obat laksatif peroral atau perektal. Jika masih belum bisa juga dilakukan klisma.
    e.         Bantu Ibu Makan dan Minum
            Sebagian besar ibu mau makan setelah melahirkan, dan bagus bagi mereka untuk bisa menyantap beragam makanan bergizi yang diinginkan. Jus buah sangat baik karena akan memberinya energi. Anjurkan ibu untuk segera makan dan banyak minum pada jam-jam pertama. Makanan harus bermutu, bergizi, dan cukup kalori. Sebaiknya ibu mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayuran dan buah-buahan.
     5.       Memperhatikan perasaan ibu terhadap bayinya
                               Hal-hal yang harus dilakukan untuka membantu meningkatkan perasaan ibu terhadap bayinya adalah sebagai berikut :
    a.    Berikan Dukungan Emosional
             Sangat penting untuk memberikan ibu dukungan emosional. Kebiasaan dan ritual menghormati ibu atau merayakan kelahiran adalah salah satu cara untuk mengakui keberhasilan ibu dalam persalinan.
             Kebanyakan wanita merasakan emosi-emosi yang kuat setelah melahirkan. Ini adalah hal yang normal. Beberapa wanita merasakan sedih dan khawatir selama beberapa hari, minggu, atau bulan. Ketika hal
    ini terjadi, bantulah dia dengan mendengarkan keluh kesahnya tentang perasaannya itu, dan menjelaskan bahwa perasaan seperti seperti itu umum terjadi.
             Jika perasaan sedih ini sangat kuat, hal ini disebut depresi. Dalam kondisi seperti ini, bisa jadi sulit bagi wanita untuk merawat dirinya atau bayinya. Wanita yang mengalami depresi pasca melahirkan memerlukan bantuan segera. Dia memerlukan bantuan untuk merawat rumah dan  keluarganya, dan memerlukan bantuan untuk menghentikan perasaan-perasaan gundahnya. Wanita yang memiliki perasaan seperti ini setelah melahirkan akan rentang untuk mengalaminya lagi dalam persalinan berikutnya.
    b.     Ibu Tidak Tertarik Kepada Bayinya
             Beberapa ibu tidak merasa nyaman dengan bayi baru mereka. Ada beberapa alasan yang menyebabkannya. Bisa jadi ibu sangat lelah, sakit, dan mengalami perdarahan hebat. Bisa juga dia tidak menginginkan bayi itu, atau khawatir tidak bisa merawatnya, sehingga mengalami depresi.  Maka yang harus dilakukan  adalah sebagai berikut:
    1.      Periksa tanda-tanda bagi kehilangan darah atau infeksi.
    2.      Membicarakan dengan ibu tentang perasaan-perasaannya atau mungkin lebih baik meninggalkannya sendirian dan mengamatinya dari jauh sambil menunggu.
    3.      Jika ibu merasa depresi, atau dia pernah depresi setelah persalinan dahulu, bicaralah pada keluarganya untuk memberinya perhatian dan dukungan ekstra pada minggu-minggu berikutnya.
    4.      Pastikan seseorang dalam keluarganya membantu merawat bayi tersebut.
    6.        Perhatikan Gejala Infeksi Pada Ibu
                            Suhu tubuh ibu yang baru melahirkan biasanya sedikit lebih tinggi daripada suhu normal, khususnya jika cuaca hari itu sangat panas. Namun, jika ibu merasa sakit, terserang demam, atau denyut nadinya cepat, atau dia merasa perih saat kandungannya disentuh, bisa jadi dia terkena infeksi. Infeksi seperti ini biasanya terjadi jika air ketuban pecah lebih awal sebelum persalinan dimulai, atau jika persalinan terlalu lama, atau dia merasa kelelahan saat merasa persalinan.


    7.         Bantu ibu menyusui
                               Menyusui adalah cara terbaik bagi bagi ibu dan bayinya. Jika ibu merasa kebingungan apakah dia ingin menyusui atau tidak, mintalah dia untuk mencoba menyusui hanya untuk minggu-minggu atau bulan-bulan pertama. Bahkan sedikit saja waktu untuk menyusui masih lebih baik daripada tidak sama sekali. Pastikan ibu memahami jika dia menyusui bayinya, maka :
    ·        Rahimnya akan lebih cepat pulih ke ukuran semula.
    ·        Bayinya lebih tahan dari serangan diare atau penyakit lainnya.
    ·      Ibu bisa menghemat pengeluaran uang karena susu formula jelas lebih mahal.
    a.      Perawatan Payudara (Mamae)
    Perawatan mamae telah dimulai sejak wanita hamil supaya   puting susu lemas, tidak keras dan keringsebagai persiapan untuk menyusui bayinya. Bila bayi meninggal, laktasi harus dihentikan dengan cara berikut ini.
    1.        Balut mamae sampai tertekan.
    2.        Pemberian obat estrogen untuk supresi LH seperti tablet lynoral dan parlodel.
    b.    Laktasi   
                               Untuk menghadapi masa laktasi(menyusui) sejak dari kehamilan telah terjadi perubahan-perubahan pada kelenjar mamae berupa hal-hal berikut ini.
    1.      Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar alveoli dan jaringan lemak bertambah.
    2.      Keluaran ciran susu jolong dari duktus laktiferus disebut kolostrum, berwarna kuning putih susu.
    3.      Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam, dimana vena-vena berdilatasi sehingga tampak jelas.
    4.      Setelah persalinan, pengaruh supresi estrogeon dan progesteron hilang. Maka timbul hormon laktogenik (LH) atau prolaktin yang akan merangsang air susu. Di samping itu, pengaruh oksitosin menyebabkan miotel kelenjar susu berkontraksi, sehingga air susu keluar. Produki akan banyak sesudah 2-3 hari pasca persalinan.
    8.            Berikan Waktu  Berkumpul bagi Keluarga
                              Jika ibu dan bayinya sehat, berikan mereka waktu sesaat untuk berduaan saja. Orang tua baru memerlukan waktu satu sama lain dengan bayi mereka. Mungkin mereka juga memerlukan sejumlah waktu pribadi sebentar untuk berbincang-bincang, tertawa, menangis, berdoa, atau merayakannya dengan suatu cara tertentu.
                2.2.2.   Asuhan Masa Nifas Pada Bayi
                            Setelah lahir, ketika ibu dan bayinya sudah berada dalam kondisi stabil, periksalah bayi dari ujung kepala sampai ujung kaki. Banyak masalah kesehatan bisa dicegah atau disembuhkan. Bayi yang baru lahir mudah terkena infeksi, karena itu apapun yang menyentuhnya haruslah sebersih mungkin. Jika perlu, jangan terlalu cepat memandikan bayi karena akan membuatnya merasa kedinginan, tunggulah setelah beberapa jam atau hari. Hal-hal penting untuk memeriksa bayi yang baru lahir :
    1.      Penampilan Umum
    Perhatikan beberapa penampilan bayi berikut ini :
    a.       Apakah bayinya kecil atau besar.
    b.      Apakah bayinya kurus atau gemuk.
    c.       Apakah lengan kaki, telapak kaki, tangan, tubuh, dan kepalanya terlihat memiliki ukuran yang normal.
    d.      Bayinya tegang atau rileks, aktif atau pendiam.
    e.       Dengarkan suara tangisnya. Setiap tangisan bayi berbeda, namun suara tangisan yang ganjil, meninggi atau tersendat-sendat bisa menjadi tanda dia sakit.
    f.       Perhatikan apakah bayinya lemas, lemah, atau tidak sadar.
    g.      Jika bayi tampak lemah, bisa jadi bayi kekurangan kadar gula dalam darah.
    2.      Tanda-tanda Vital Bayi
    a.       Jumlah Tarikan Nafas Bayi
    Jumlah tarikan nafas bayi selama 1 menit penuh sambil mengamati perutnya naik turun. Normal jika nafasnyamelambat atau cepat dari waktu ke waktu. Bayi baru lahir bernafas 40-60 tarikan nafas dalam semenit saat dia beristirahat

    b.      Detak Jantung Bayi
    Detak jantung bayi yang baru lahir normal berkisar antara 120-160 detak per menit. Namun kadang-kadang detak jantung bayi melambat sampai 100 atau secepat 180 detak per menit. Jika detak jantung bayi terlalu lambat, kemungkinan bayi terkena infeksi. Jika terlalu lambat segera berikan nafas bantuan.
    c.       Suhu Tubuh Bayi
    Suhu tubuh bayi yang sehat adalah sekitar 37ºC. Bayi yang suhu tubuhnya 36,5ºC atau kurang, bisa dihangatkan dengan cepat dekat kulit ibu diantara dua buah dadanya. Jika bayi tidak hangat juga, gunakan botol yang berisi air hangat yang dibungkus dengan kain.
    3.      Bantu Bayi agar Terus Menyusu
    Bayi mestinya disusui tiap beberapa jam, dari jam pertama setelah lahir sampai seterusnya. Bayi yang cukup banyak menyusu dan sehat, akan banyak buang air kecil dan buang air besar, tidak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, serta mengalami pertambahan berat tubuh.
    4.      Merawat Tali Pusat
    Untuk mencegah sisa tali plasenta dari infeksi, maka tali pusat harus tetap bersih dan kering. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
    a.       Selalu cuci tangan sebelum mencuci plasenta.
    b.      Jika tali plasenta kotor atau memiliki banyak darah kering, bersihkan dengan alkohol 70% atau minuman alkohol dosis tinggi atau gentian violet. Bisa juga menggunakan sabun dan air.
    c.       Jangan meletakkan benda apapun di atas tali plasenta.
    Sisa tali pusat biasanya jatuh sekitar 5-7 hari setelah lahir. Mungkin akan keluar beberapa tetes darah atau lendir saat tali pusat terlepas. Ini normal-normal saja. Namun, jika ternyata masih keluar banyak darah atau muncul nanah, segera minta bantuan medis.
    5.      Perhatikan warna kulit bayi dan matanya
    Banyak bayi memiliki warna kuning di kulit atau di mata mereka selama beberapa hari setelah lahir, hal ini disebut ikhterik dan juandice. Kelainan ini juga biasa disebut masyarakat dengan sebutan penyakit kuning. Kelainan ini disebabkan oleh substansi kuning yang disebut bilirubin
    memenuhi seluruh tubuh bayi. Normalnya tubuh bayi yang ibaru lahir menurunkan kadar bilirubin selama beberapa hari, sehingga warna kuningnya menghilang.
    Sebaiknya susuilah bayi sesering mungkin, dan bawa dia untuk berjemur di bawah sinar matahari. Sinar matahari akan membantu tubuh menurunkan kadar bilirubin. Jika cuacanya cukup hangat, lepaskan pakaian bayi, tutupi matanya dan letakkan di bawah sinar matahari selama lima menit sekali atau dua kali sehari. Jika terlalu lama atau terlalu sering, sinar matahari bisa membakar kulit bayi.
    PENYULUHAN MASA NIFAS
    1.         Nutrisi Ibu Menyusui
                                        Pada masa nifas masalah diet perlu mendapat perhatian khusus, karena dengan nutrisi yang baik dapat mempercepat penyembuhan ibu dan sangat memengaruhi susunan air susu. Diet yang diberikan harus bermutu, bergizi tinggi, cukup kalori, tinggi protein, dan banyak mengandung cairan. Ibu harus memenuhi kebutuhan akan gizi sebagai berikut :
    a.                  Mengonsumsi tambahan kalori, 500 kalori tiap hari
    b.                  Makan dengan diet seimbang untuk mendapatkan protein, mineral,dan vitamin yang cukup
    c.                  Minum sedikitnya 3 liter setiap hari
    d.                 Tablet zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya   selama 40 hari pascapersalinan.
    e.          Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) untuk memberi asupan vitamin A juga kepada bayinya, yaitu dengan melalui ASI-nya.
    2.         Kebersihan pada ibu dan bayinya
                Kebersihan Ibu
                                        Pada masa nifas, ibu sangat rentan terhadap infeksi. Oleh karena itu, kebersihan diri sangat penting untuk mencegah infeksi. Kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur, dan lingkungan sangat penting untuk tetap dijaga. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan diri ibu nifas sebagai berikut :
    a.                   Anjurkan kebersihan seluruh tubuh
    b.                  Mengajarkan ibu cara membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ia mengerti untuk membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu, dari arah depan ke belakang kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Nasehatkan kepada ibu untuk membersihkan diri setiap kali selesai berkemih dan defekasi.
    c.                  Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut(buatan sendiri) setidaknya dua kali sehari. Kain dapat dipakai ulang jika telah dicuci dengan baik, dan dijemur atau disetrika
    d.                 Sarankan ibu untukmencuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
    e.                  Jika ada luka episiotomy atau laserasi, sarankan ibu agar jangan menyentuh daerah luka.

    Kebersihan Bayi
                Kebersihan kulit bayi perlu dijaga. Walaupun mandi dengan membasahi seluruh tubuh tidak harus dilakukan setiap hari, tetapi bahian-bagian seperti muka, bokong, dan tali pusat perlu dibersuhkan secara teratur. Sebaiknya mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memegang bayi.
                Untuk menjaga bayi tetap bersih, hangat, dan kering, setelah BAK popok bayi harus segera diganti atau ganti pampers minimal 4-5 kali per hari.
    3.         Istirahat dan tidur
    a.                  Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan
    b.                  Sarankan ibu untuk melakukan kembali kegiatan rumah tangga secara bertahap, tidur siang atau segera istirahat ketika bayi tidur.
    c.                  Kurang istirahat memengaruhi ibu dalam beberapa hal (mengurangi produksi ASI, memperlambat proses involusio uterus dan memperbanyak perdarahan, memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri)
    4.         Latihan/ Senam Nifas
                                        Senam nifas bertujuan untuk memulihkan dan mengencangkan keadaan dinding perut yang sudah tidak indah lagi. Untuk itu beri penjelasan pada ibu tentang beberapa hal berikut ini :
    a.                  Diskusikan pentingnya mengembalikan fungsi otot-otot perut dan panggul kembali normal. Ibu akan merasa lebih kuat dan otot perutnya menjadi kuat, sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung.
    b.                  Jelaskan bahwa latihan tertentu selama beberapa menit setiap hari sangat membantu.

    ·         Dengan tidur telentang dan lengan di samping, tarik otot perut selagi menarik nafas, tahan nafas dalam, angkat dagu ke dada, tahan mulai hitungan 1 sampai 5. Rileks dan ulangi sebanyak 10 kali.
    ·         Untuk memperkuat otot tonus jalan lahir dan dasar panggul lakukanlah senam kegel.

    c.                  Berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot bokong dan pinggul, tahan sampai 5 hitungan. Relaksasi otot dan ulangi latihan sebanyak 5 kali.
    d.                 Mulai mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap minggu naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke 6 setelah persalinan ibu harus mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.
    5.         Pemberian ASI
    Untuk mendapatkan ASI yang banyak, sebaiknya ibu sudah mengkonsumsi sayuran hijau, kacang–kacangan dan minum sedikitnya 8 gelas sehari, sejak si bayi masih dalam kandungan. Karena ini merupakan awal yang baik untuk mendapatkan ASI yang banyak, jangan lupa perawatan dengan menggunakan Baby Oil dan massage di sekitar payudara selama hamil juga dapat membantu puting yang mendelep.
    Selama bayi masih dalam kandungan dan setelah melahirkan, Ibu juga sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi susu dan makanan bergizi lainnya agar produksi ASI semakin meningkat.
    Berikut ini adalah beberapa cara lain untuk memperbanyak ASI:
    ·         Tentu saja makanan yang di konsumsi harus makanan yang bergizi,
    ·         Minum susu madu
    ·         Minumlah air putih minimal 8 gelas sehari
    ·         Sayur Hijau dapat membantu menghasilkan ASI (Misalnya: sayur daun katuk dan bayam, sayur jantung pisang, sayur daun pepaya dll)
    ·         Kacang-kacangan juga bagus untuk memproduksi ASI (misalnya : kacang hijau atau kacang goreng / rebus bisa dijadikan camilan untuk ibu menyusui)
    ·         Banyak makan buah-buahan yang mengandung air
    ·         Jangan stress, sedih, marah atau perasaan-perasaan negatif lainnya
    ·         Tambahkan vitamin bila diperlukan
    Ada sebagian Ibu menyusui yang takut untuk memompa ASInya, karena ASI akan terbuang dan berkurang, padahal teori yang betul adalah, semakin sering ASI dipompa akan semakin banyak ASI berproduksi. Untuk memompa ASI, sebaiknya langsung memassage payudara dengan menggunakan tangan kita dari pada memompa dengan menggunakan alat, karena dengan menggunakan tangan ASI akan semakin terangsang untuk dapat berproduksi. Hasil yang di dapatkan pun akan lebih banyak dengan menggunakan tangan dibandingkan dengan mengunakan alat pompa.
    Tentang puting terbenam, Ibu harus rajin memassage dengan menarik-narik puting kearah luar menggunakan baby oil atau bisa juga dicoba dengan menggunakan ‘spuit dibalik’, atau ‘sambungan puting’ yang banyak tersedia di toko-toko bayi. Kalau sianak mengigit, ibu harus bersabar mungkin karena posisi menyusui yang salah, atau mungkin karena sianak kesulitan mencari puting. Jangan dipaksa apabila sianak tidak mau ASI, karena pemaksaan dapat membuat trauma. Biasanya karena terlalu lama menggunakan dot, sianak jadi malas kembali ke ASI, karena dengan bantuan dot sianak tidak harus bersusah payah mencari puting, susu sudah dapat keluar dengan sendirinya. Pada saat sianak tidak mau kembali ke ASI, biasanya ini disebut juga sebagai ‘bingung puting’. Untuk mengatasi ini diperlukan kesabaran, ketelatenan dan kasih sayang ibu terhadap anak.
    6.         Perawatan payudara
    a.                   Menjaga payudara tetap bersih dan kering
    b.                  Menggunakan bra/ BH yang menyokong payudara
    c.                   Bila putting susu lecet, oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar putting susu setiap kali selesai menyusui. Kegiatan menyusui tetap dilakukan mulai dari putting susu yang tidak lecet
    d.                  Bila lecet sangat berat, dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok.
    e.                   Untuk hilangkan nyeri, dapat minum paracetamol 1 tablet setiap 4-6 jam.
    f.                   Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI, lakukan:
    1)                  Pengompresan payudara menggunakan kain basah dan hangat selama 5 menit
    2)                  Urut payudara dari arah pangkal menuju putting atau gunakan sisir untuk mengurut payudara dengan arah “Z” menuju putting.
    3)                  Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara, sehingga putting susu menjadi lunak
    4)                  Susukan bayi setiap 2-3 jam sekali. Apabila tidak dapat menghisap, seluruh ASI dikeluarkan dengan tangan.
    5)                  Letakkan kaindingin pada payudara setelah menyusui
    6)                  Payudara dikeringkan
    7.         Hubungan seksual
    a.       Secara fisik, aman untuk memulai hubungan suami-istri begitu darah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jari kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah berhenti dan ibu tidak merasakan ketidaknyamanan, inilah saat aman untuk memulai melakukan hubungan suami-istri kapan saja ibu siap.
    b.      Banyak budaya mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai waktu tertentu. Misalnya, setelah 40 hari / 6 minggu setelah persalinan. Keputusan mulainya hubungan seksual bergantung pada pasangan yang persangkutan.
    8.         Keluarga berencana
    a.         Idealnya, pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali. Setiap pasangan menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin merencanakan tentang keluarganya. Namun petugas kesehatan dapat membantu merencanakan keluarganya dengan mengjarkan kepada mereka cara mencegah kehamilan yang tidak di inginkan.
    b.        Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur atau ovulasi sebelum ia mendapatkan lagi haidnya selama menyusui. Oleh karena itu, metode amenore laktasi dapat digunakan sebelum haid pertama kembali untuk mencegah terjadinya kehamilan baru. Resiko cara ini adalah sebesar 2% terjadi kehamilan.
    c.         Terkait metode KB, hal berikut sebaiknya dijelaskan terlebih dahulu pada ibu.
    1)    Bagaimana metode ini dapat mencegah kehamilan dan efektifitasnya
    2)    Kelebihan atau keuntungan
    3)    Kekurangan
    4)    Efek samping
    5)    Bagaimana menggunakan metode ini
    6)   Kapan metode itu dapat mulai digunakan untuk wanita pascapersalinan yang menyusui.
    d.        Jika seorang ibu atau pasangan telah memilih metode KB tertentu, sebaiknya untuk bertemu dengannya lagi dalam 2 minggu untuk mengetahui apakah ada masalah bagi pasangan dan apakah metode tersebut bekerja dengan baik.
    9.         Tanda-tanda bahaya
    Tanda-tanda bahaya yang perlu diperhatikan pada masa nifas adalah:
    a.                   Demam tinggi melebihi 38°C
    b.                  Perdarahan vagina luar biasa / tiba-tiba betambah banyak (lebih dari perdarahan haid biasa / bila memerlukan penggantian pembalut 2 x dalam setengah jam), disertai gumpalan darah yang besar-besar dan berbau busuk.
    c.                  Nyeri perut hebat/ rasa sakit dibagian bawah abdomen atau punggung, serta ulu hati.
    d.                 Sakit kepala parah/ terus menerus dan pandangan nanar/ masalah penglihatan.
    e.                  Pembengkakan  wajah, jari-jari atau tangan
    f.                   Rasa sakit, merah atau bengkak dibagian betis atau kaki
    g.                  Payudara membengkak, kemerahan, lunak disertai demam
    h.                  Putting payudara berdarah atau merekah, sehingga sulit untuk menyusui
    i.                    Tubuh lemas dan terasa seperti mau pingsan, merasa sangat letih atau nafas terengah-engah
    j.                    Kehilangan nafsu makan dalam waktu lama
    k.                  Tidak bisa buang air besar selama tiga hari atau rasa sakit waktu buang air kecil
    l.                    Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh bayinya atau diri-sendiri
    m.                Depresi Pada Masa Nifas.